Mojokerto,(GerakJatim.com) – Seorang penjaga toko bangunan ditemukan tewas gantung diri di lantai dua rumahnya di Kecamatan Pungging, Mojokerto. Keluarga korban pun dibuat bingung oleh penyebab pria berusia 41 tahun ini nekat mengakhiri hidupnya.
Kapolsek Pungging AKP Suwiji mengatakan korban berinisial YH (41). Pria yang hingga kini masih membujang itu sehari-hari bekerja menjaga toko bangunan milik kakaknya. Toko tersebut berada di depan rumah keluarganya.
Sehari-hari, YH tinggal bersama ibu dan kakak kandungnya. Dia sempat menghilang sejak Senin (11/1) sekitar pukul 08.00 WIB.
“Kemarin pagi saat kakaknya berangkat kerja, korban sudah tidak kelihatan,” kata Suwiji, Selasa (12/1/2021).
Sampai siang tadi, lanjut Suwiji, YH tidak juga menampakkan batang hidungnya. Korban baru ditemukan kakaknya sekitar pukul 13.00 WIB. Pria 41 tahun ini tewas dengan leher tergantung di lantai dua rumahnya.
“Lantai dua itu akan dibuat kamar, tapi belum jadi sehingga masih kosong. Gantung dirinya pakai tambang diikat ke kayu di atas, pijakannya drum,” terangnya.
Jenazah YH dievakuasi ke RSUD Prof Dr Soekandar di Kecamatan Mojosari untuk divisum. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.
“Korban murni bunuh diri. Jenazahnya sudah kami serahkan ke keluarganya untuk dimakamkan,” ungkap Suwiji.
Hingga kini penyebab YH nekat bunuh diri masih menjadi teka-teki. Bahkan, keluarganya pun dibuat kebingungan. Karena penjaga toko bangunan ini mempunyai watak pendiam dan tertutup.
“Tidak ada surat wasiat, kami sudah olah TKP. Orangnya pendiam, keluarganya juga bingung. Dia tertutup, tak pernah curhat ke orang kalau punya masalah. Juga tidak ada riwayat penyakit,” tandasnya.