Tiga Kota Besar Di Jawa Timur, Surabaya, Gresik Dan Sidoarjo Akan Laksanakan PSBB

0
510

Surabaya, (GerakJatim.com) – Dalam rangka upaya pemutusan penyebaran pandemi virus Corona (covid-19). Tiga daerah di Jawa Timur secara resmi telah bersepakat untuk memutus mata rantai virus corona (covid-19) dan mengajukan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),Tiga kota besar yang sepakat untuk pengajuan PSBB ialah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.

Dalam rapat tertutup, Telah disepakati oleh ketiga kepala daerah tersebut bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat menggelar pertemuan tertutup di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (19/04/2020) sore.

Pertemuan Pembahasan PSBB dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin dan Serta Plt Sekda Gresik Nadlif, Mereka juga didampingi oleh forkopimda setempat.

“Dengan ini, Kami bersama-sama mengambil kesepakatan, bahwa hari ini sudah saatnya di kota Surabaya, di sebagian Kabupaten Gresik dan sebagian Sidoarjo, sudah diberlakukan PSBB,” kata Gubernur Jatim Khofifah.

Lanjut Khofifah, Masing-masing dari mereka sama-sama memiliki ikhtiar yang kuat, namun menurutnya hal itu perlu diiringi dengan langkah imperatif dari Pemprov Jatim.
Pertemuan itu berjalan sangat produktif dan menghasilkan diskusi yang sangat konstruktif.

Dalam pertemuan itu, Risma juga telah membeberkan secara detail penelusuran titik-titik dan pola sebaran virus corona (covid-19) Surabaya. Begitu juga Pemkab Gresik dan Pemkab Sidoarjo.

“Pemkot Surabaya telah lakukan Tracing yang sudah sangat detail , dan seterusnya, tapi kita melihat bahwa penyebaran dari covid-19 baik di Surabaya, di Sidoarjo dan di Gresik ini, menjadi perhatian kami semua,” jelasnya.

Selanjutnya, Khofifah mengaku akan secepatnya mengajukan permohonan PSBB tiga daerah tersebut ke Kementerian Kesehatan. Tetapi akan terlebih dahulu mematangkan Peraturan Gubernur (Pergub) soal teknis PSBB.

Gubernur Jatim, Khofifah juga meminta Peraturan Wali Kota (Perwali) dan Peraturan Bupati (Perbup) dari tiga daerah Surabaya, Gresik dan Sidoarjo yang akan menerapkan PSBB ini.

“Karena Ini akan menjadi satu kesatuan kesepakatan kita untuk menyiapkan Surabaya, Sidoarjo dan Gresik masuk PSBB. Nantinya, kami akan segera teruskan ke Kemenkes dan kita siapkan Pergub, Perwali dan Perbup mana saja areanya yang akan masuk menjadi PSBB,” ujarnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Saat dimintai komentar soal pengajuan PSBB itu, enggan berkomentar dan juga nampak menghindari keberadaan awak media.

Karena sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah melakukan kajian bersama Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).

Beberapa hal yang menjadi catatan diantaranya adalah doubling time telah terjadi empat kali, serta telah terjadi transmisi level 2 (propagated spread) dan transmisi lokal maupun lintas wilayah.

Dalam rapat tersebut berdasarkan kajian epidemiologi, Surabaya telah memenuhi persyaratan PSBB. Karena total nilai untuk Surabaya mencapai nilai 10, atau tertinggi dari skala evaluasi.

Lebih lanjut, Khofifah mengungkapkan, penyebaran covid-19 di Surabaya sendiri saat ini telah terjadi di 31 kecamatan.

“Artinya seluruh kecamatan di Kota Pahlawan telah terpapar, Penyebaran kasus konfirmasi covid-19 telah terjadi di seluruh kecamatan dari 31 kecamatan di kota Surabaya, Total kasus saat ini tercatat yang terkonfirmasi positif covid -19 sebanyak 270 orang, PDP (pasien dalam pengawasan) sebanyak 703 orang dan ODP (orang dalam pemantauan) sebanyak 1806 orang,” ungkapnya.

Tak hanya Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Gresik, yang berbatasan langsung dengan Surabaya dan memiliki pola interaksi kewilayahan yang sangat erat, juga menunjukkan kenaikan kasus covid-19 yang sangat signifikan. Untuk Gresik dari total 18 kecamatan di Gresik, saat ini ada 11 kecamatan telah memiliki kasus konfirmasi positif covid-19, tercatat per hari ini sebanyak 20 orang positif, PDP sebanyak 102 orang, dan ODP sebanyak 1073 orang.

Sedangkan untuk Sidoarjo dari keseluruhan 18 kecamatan, saat ini 14 kecamatan telah memiliki kasus konfirmasi positif covid-19. Tercatat ada sebanyak 55 orang positif, PDP sebanyak 118 orang dan ODP sebanyak 497 orang.

“Karena kecamatan-kecamatan di Sidoarjo dan Gresik tersebut merupakan daerah yang memiliki letak geografis yang berdekatan, atau merupakan daerah perbatasan dengan Surabaya,” tutup Gubernur Jatim.(Zi/Red)