Ironis..!!! di Surabaya Rumah Berukuran Dua kali Tiga Dihuni Empat KK Belum Terialisasi Rusunawa

0
230

Surabaya, (gerakjatim.com) – Semenjak kepemimpinan Ibu Tri Rismaharini hingga kini Bapak Eri Cahyadi menjadi Walikota Surabaya, banyak warga masyarakat menengah kebawah merasa terbantu mulai dari pengurusan jaminan kesehatan, surat-surat kependudukan hingga bantuan rumah layak huni (Rusunawa-red) dan bantuan yang lainnya.

 

Namun, hal tersebut tidak dirasakan oleh warga di Kecamatan Simokerto Surabaya, tepatnya Jalan Sidodadi X, Kelurahan Sidodadi. Terlihat sebuah rumah berukuran 2×3 meter dihuni empat Kepala Keluarga (KK) yang berjumlah 13 belas orang.

 

Seperti apa yang dikatakan Bapak Nasir Sahedi pemilik rumah berukuran 2×3 meter yang dihuni bersama ketiga kepala keluarga dan tak lain adalah anak-anaknya itu, merasa terbiasa serta mengakui bahwa dirinya tidak mampu untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi anak-anaknya maupun cucunya.

 

“Saya tidak mampu mengasih tempat tinggal yang layak kepada masing-masing ketiga anak saya. Sedangkan cari buat makan sehari-harinya saja pas-pasan dengan pekerjaan saya sebagai tukang pengayuh becak yang tidak menentu pendapatannya,” ucap pria paruh baya 54 tahun itu, Sabtu (17/12/2022) saat ditemui wartawan.

 

“Ya.. seadanya. Biarpun itu, tidur bertumpuk-tumpukan bersama anak dan cucu-cucu saya. Mau bagaimana lagi,” keluhnya.

 

Pria paruh baya dengan 6 cucu itu, juga mengutarakan bahwa salahsatu anaknya, sudah melakukan pengajuan Rusunawa namun masih belum terealisasi oleh pemerintah kota Surabaya.

 

“Anak saya yang pertama sudah melakukan pengajuan Rusun, namun masih belum terealisasi oleh pemerintah. Bahkan pernah dilakukan survey kesini oleh pegawai kelurahan, tapi belum ada kepastian sama sekali,” tuturnya.

 

Dia juga menjelaskan, bahwa pekerjaan dari masing-masing anaknya bukan pegawai negri. Melainkan, hanya pegawai biasa.

 

“Dua anak perempuan saya yang satu kerja di toko baju Pasar Kapasan dan satu lagi nganggur suaminya yang kerja. Sedangkan, anak pertama yang laki-laki hanya sebagai pegawai swasta juga,” jelasnya.

 

Harapannya, pemerintah Surabaya agar mengetahui dengan keadaan tempat tinggal yang ditempati 4 (empat) Kepala Keluarga.

 

“Kami berharap, kepada pemerintah kota Surabaya. Bapak Eri Cahyadi khususnya, agar mengetahui dengan keadaan saya ini dan harus jeli mana warga asli Surabaya yang benar-benar membutuhkan bantuan,” harapnya.

 

Terkait hal ini, Camat Simokerto Lakoli S.Sos, M.Si., saat dikonfirmasi awak media media ini melalui Chatting WhatsApp, pihaknya langsung menghubungi Lurah setempat untuk berkoordinasi.

 

“Segera kami outreah dulu di lokasi untuk mendapatkan informasi yang lengkap. Selanjutnya kami koordinasikan dengan OPD terkait untuk mencari solusi permasalahannya,” balas Camat Simokerto melalui Chatting WhatsApp, Sabtu (17/12/2022).

“Terimakasih banyak atas infonya,” tambah Camat Simokerto. (P)